Janus yang mendapati istrinya kembali, dan rumah tangganya pun kembali berjalan harmonis, terlihat cukup bahagia saat itu. Namun ternyata....
Sang istri justru memperalatnya. Dan semua itu, bukan lain adalah suruhan lelaki gondrong yang sebelumnya menangkap Janus. Dengan bayarannya, adalah imbalan sejumlah uang.
Tuh, kan?
Ranti, di minta untuk memperdaya Janus untuk mengatakan apa yang diucapkan Asih, sebelum menemui ajal. Sekaligus memberikan cairan racun, sesaat setelah Janus mengatakan apa yang sebenarnya.
"S*pi!"
Esoknya, sehabis bercengkrama dan lain-lain sejenak. Sang istri pun mulai memperdaya Janus. Dengan memancingnya mengatakan apa yang dikatakan oleh Asih.
Namun sayangnya, Janus tak ingin memberitahukan. Dengan alasan takut jika istrinya kenapa-napa.
Namun setelah mengutarakan berbagai alasan, akhirnya Janus pun luluh, dan mengatakan apa yang diungkapkan asih dalam rekamannya.
"Bukit bendowo Wongso, di depan candi tujuh anak tangga"
Istri Janus nampak senang dan mengatakan kalau dia tahu di mana tempat tersebut.
Dan esoknya, istri Janus pun kembali menelpon si pria gondrong. Dan memberitahukan apa yang yang didengarnya tersebut.
Si pria gondrong lalu mengajak istri Janus bertemu di suatu tempat. Dan begitu sampai, ternyata si Pria Gondrong justru menipunya. Dan justru membunuh istri Janus!
"D*raka koe!"
Namun sayangnya, istri Janus yang masih memiliki rasa perikemanusiaan terhadap mantan suaminya. Ternyata tidak memberikan racun tersebut untuk membunuh Janus. Dan itu berarti, bakalan ada salah satu yang mati antara si lelaki gondrong, atau si Janus.
"Kaus!"
Lelaki gondrong itu pun panik. Lalu segera berlari pulang ke rumahnya. Tiba-tiba, pindoro muncul di sana, dan mengejar si lelaki gondrong.
Melihat itu, Si lelaki gondrong pun bertambah panik. Dan mengarahkan beberapa tembakan ke arahnya.
Namun nahas, sewaktu ia menaiki tangga untuk menghindari kejaran pindoro, suara berdentring tersebut kembali terdengar! Dan....
Si lelaki gondrong pun tewas dengan kepala terputus.
Di tempat lain...
Janus yang menyadari istrinya tidak ada di sana. Lalu melakukan pencarian. Dan ia pun menemukanya secarik kertas dari istrinya di atas meja. Janus yang semakin khawatir, lalu melanjutkan pencariannya. Tiba-tiba....
Jantung Janus seolah berhenti berdetak. Ketika sebuah berita mengatakan, bahwa dia menemukan mayat wanita tergeletak di bawah sebuah jembatan. Dan ternyata, itu Istri Janus....!
Gak kebayang, A*jir!
Malam menjelang, terlihat Eros dan Hendro berjalan dengan mengendarai mobil. Dan ternyata, mereka mau menggali makam Renggoweni. Supaya, bisa lebih terjelaskan apakah dia bunuh diri, ataukah memang dibunuh.
Saat diperjalanan mereka sedikit memperbincangkan tentang rasa penasaran mereka terhadap kejadian yang terus terjadi di kotanya. Dan Eros menjelaskan, jika kejadian itu kemungkinan berawal dari desas desus harta warisan presiden pertama yang tidak masuk di akal. Dan bisa jadi, hal tersebut pun merupakan sebuah kejahatan terencana. Mengingat dari segi kehidupan, presiden pertama adalah yang paling miskin di antara presiden yang lainnya.
Hendro, yang juga seorang sejarawan membantah semua itu. Dan menjelaskan bahwa, dahulu kala negerinya ini adalah negeri yang paling makmur. Dan berita-berita sejarah yang mengungkapkan kekayaan negeri itu, bukanlah sebuah isapan jempol. Lantas, kemana semua kekayaan dari negeri tersebut?
Disembunyikankah, atau habis dibelikan es cendol misalkan? Tak masuk akal bukan?
Eros, hanya tertawa kecil dan mengatakan opininya. Sekaligus mengatakan berbagai hal yang sudah dilewatinya saat membaca mengenai berita harta tersebut di koran dan berbagai majalah lainnya.
Dan jika memang harta tersebut benar-benar ada. Bisa disimpulkan bahwa, telah ada organisasi tertentu yang bertugas memburu di mana letak harta kekayaan tersebut. Dan bisa juga diyakini bahwa, kejadian yang terjadi belakangan ini, adalah ulah manusia-manusia juga.
Singkat cerita sampailah Eros dan Hendro di pemakaman umum di mana makan Ronggoweni berada.
Sebelum melakukan penggalian, mereka dikejutkan oleh sosok bayangan seseorang yang berada di sana?
Apakah hantu?
Bukan. Karena hantu tidak akan ada kakinya. MUNGKIN. Karena saya sendiri belum pernah melihatnya. Tapi anehnya, saya suka takut sendiri kalau keluar malam.... Takut ada hantu ... Kayak bego banget bukan??

No comments: