CERSIL : SUTO SEMPRUL (Pendekar Golok Perak 141) MAUT BERMATA BIRU



mendidikmu, serta menggemblengmu, agar engkau menjadi wanita yang tangguh... Kini, apa yang aku miliki, telah kusampaikan seluruhnya tanpa terkecuali. Dan besar harapan, kelak engkau akan mengamalkan semua yang engkau pelajari itu, di jalan kebaikan... Yakni, jalan yang diridhoi oleh Allah..."

"Baik.... Guru..." Gadis bernama Lirah menjawab perlahan. Tak lupa dirinya menjura hormat.

"Ketahuilah, malam ini, adalah malam terakhirmu di Puncak Gunung Dieng. Sudah saatnya engkau mengenal dunia luar.....

Satu hal yang musti engkau tahu Anakku... Hidup di dunia, ibarat panggung sandiwara.... Yang benar, belum tentu benar. Dan yang salah, belum tentu menjadi salah. Ada 1001 kebajikan, ada juga 1001 kejahatan yang mungkin dan bisa diperbuat....

Oleh karena itu Anakku... Engkau jangan sekali-kali  percaya ucapan orang, sebelum engkau belum pastikan kebenarannya. Jangan mudah terpengaruh, saat dipandang buruk orang lain. Asalkan, kenyataan kita tidaklah demikian.

Buruk di mana orang, belum tentu buruk di mata Tuhan-Nya. Juga sebaliknya, Baik di mata orang, belum tentu demikian di mata Tuhan..

Maka dari itu, teruslah perkuat keimanan serta ketaqwaanmu terhadap-Nya... Sedangkan Ketaqwaan dan keimanan seseorang, tidak semata-mata dilihat dari sembahyang nya saja. Tidak juga dari Budi prilaku, maupun perangainya.

Jangan terlalu jauh, berfikir bagaimana hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya. Tapi mulailah belajar dari hal-hal mendasar, yakni siapa kita? Dan siapa Tuhan kita.... Kenali dan ketahuilah terlebih dulu diri sendiri. Ketahui dan perbaiki apa yang menjadi kekuranganmu, dan apa yang menjadi kelebihanmu.

Sering-seringlah dalam mawas diri. Pelihara diri. Ngaji Diri. Karena pada hakikatnya, orang yang mampu mengetahui siapa dirinya... Pasti akan tau, siapa sebenarnya Tuhan-Nya..."

"Semua wejangan Guru, akan selalu terpatri dan saya ingat, Guru..."

"Hehehe.... Bagus... Bagus.... Aku memang tahu betul, akan ketulusan dan budi baikmu, Lirah...." Sang Guru terkekeh. Lantas dipadamkannya rokok daun Kawung yang tadi dihisapnya. 

Setelah rokoknya padam. Ki Sarotama, Lelaki berselempang kain putih yang juga dikenal dengan julukan Ki Demang Plered lantas berdiri. 

Melangkah ke dalam, ke arah lemari di samping pembaringan. Hanya beberapa saat, ia telah kembali ke tempat duduknya yang semula. Dengan menenteng sebuah kotak kayu berbentuk persegi panjang. 

Kotak kayu tersebut memiliki warna kemerah-merahan. Terbuat dari kayu jati. Di penutup kotak itu, terlihat sebuah ukiran yang sangat indah.

CERSIL : SUTO SEMPRUL (Pendekar Golok Perak 141) MAUT BERMATA BIRU CERSIL : SUTO SEMPRUL  (Pendekar Golok Perak 141) MAUT BERMATA BIRU Reviewed by Admin on April 29, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.